Jakarta, HumasRajasa- Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Jakarta Pusat menerima kedatangan 5 mahasiswa Budi Luhur dalam rangka kegiatan pelatihan keterampilan pembuatan Clay untuk Warga Binaan Pemasyarakat (WBP) di Aula Pelayanan Tahanan. Jumat, (13/6).
Kegiatan ini disambut dengan penuh antusias oleh para warga binaan. Materi yang diberikan berfokus pada teknik dasar pembuatan clay dan pembentukan kerajinan sederhana yang memiliki nilai seni dan potensi ekonomi. Mahasiswa membimbing peserta secara langsung mulai dari pengenalan bahan, proses pencampuran, hingga membentuk berbagai bentuk kreasi.
Program Pelatihan Kemandirian yang bertemakan “Pembuatan Clay Sebagai Terapi Seni dan Bekal Reintegrasi Sosial untuk Warga Binaan” secara resmi dibuka oleh Kepala Subseksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan Rutan Kelas I Jakarta Pusat, Sulton Zaki Ananda.
Dalam sambutannya Sulton menyampaikan bahwa program ini bukan hanya meningkatkan kreativitas warga binaan tetapi ini juga menjadi bekal keterampilan setelah selesai melaksanakan masa pidananya.
“Melalui program ini saya berharap mereka bukan hanya mempunyai bekal keterampilan tetapi juga membentuk pola pikir kewirausahaan sehingga para warga binaan bisa percaya diri untuk membangun usaha setelah mereka kembali ke masyarakat,” tuturnya.
Sulton menambahkan pelatihan ini selaras dengan salah satu dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yaitu penguatan dan peningkatan pendayagunaan Warga Binaan untuk menghasilkan produk UMKM.
Salah satu mahasiswa, Ibnu Muhammad Romzi, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas sambutan hangat yang diberikan, “Terima kasih banyak kepada jajaran petugas Rutan Kelas I Jakarta Pusat, Kegiatan ini bukan hanya sekadar pelatihan, tapi juga bentuk nyata kepedulian dan dukungan dunia pendidikan terhadap proses pembinaan warga binaan. Kami berharap keterampilan ini dapat menjadi bekal positif bagi mereka di masa mendatang,” ungkap Mahasiswa Budi Luhur.